Hubungan Peran Kader Desa dengan Penerapan Desa Open Defication Free (ODF)

Authors

  • Muhammad Shalahuddin D-III Sanitasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jabal Ghafur
  • Maifrizal D-III Sanitasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jabal Ghafur

DOI:

https://doi.org/10.54460/jifa.v10i1.113

Keywords:

Desa ODF, Peran Kader, Sanitasi

Abstract

Penerapan Program Desa Open Defication Free (ODF) ODF menjadi sebuah pendekatan dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan  kualitas hidup masyarakat serta mencapai sanitasi  yang lebih  baik Program desa ODF untuk mewujudkan lingkungan sehat dalam mencegah penyakit menular. Dukungan peran kader desa sangat penting untuk percepatan peningkatan jumlah masyarakat yang mempunyai jamban sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran kader desa berhubungan dengan penerapan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, Uji Reliabilitas Menggunakan Cronbach's Alpha untuk menguji konsistensi internal masing-masing subskala (pengetahuan, sikap, dan kepatuhan). Melibatkan 64 desa sebagai sampel. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara peran kader  (P-Value=0,141) dengan penerapan desa ODF. Diharapkan kepada kader desa untuk bisa lebih fokus dalam meningkatkan peran dan kompetensi melalui program pelatihan dan workshop yang berfokus pada teknik edukasi masyarakat  dan  pengelolaan  sanitasi  yang efektif.

References

Aulia, A., Nurjazuli, N., & Darundiati, Y. H, Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Kamal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2021.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, Laporan Tahunan Kesehata Kabupaten Pidie Tahun 2023.

Febriani W, Samino, Sari N. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS): Studi pada Program STBM di Desa Sumbersari Metro Selatan 2016. J Dunia Kesmas, 2016.

Harahap, R. F., Sahroni, E., Lestari, R., & Laia, N. (2021). Melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kader Tentang Pemanfaatan Air Jahe Untuk Mengurangi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Di Helvetia 2020. Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima, 3(1).

Hamidah dkk, Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC, 2009.

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2023. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI, Pedoman Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Ditjen PP dan PL, Jakarta: Kemenkes RI, 2011.

Kemenkes RI, Laporan Tahunan 2022 Stop Buang Air Besar Sembarangan di Indonesia. Wahyuni TI, editor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2023.

Rahayu P, Peranan Kader Kesehatan Dalam Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, 2019.

Sari, M., dkk. (2023). "Strategi Lintas Sektor dalam Pencapaian ODF di Jawa Barat." Jurnal Kebijakan Kesehatan, 18(1), 22–29.

Yuniarti, E., dkk. (2021). "Peran Kader dalam Mewujudkan Desa ODF di Kabupaten Grobogan." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(2), 134–142.

Wulandari, A. (2020). "Pengaruh Pelatihan Kader terhadap Keberhasilan Verifikasi ODF di Dompu." Jurnal STBM Indonesia, 4(1), 45–53.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Shalahuddin, M., & Maifrizal. (2025). Hubungan Peran Kader Desa dengan Penerapan Desa Open Defication Free (ODF). Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe, 10(1), 8–13. https://doi.org/10.54460/jifa.v10i1.113

Issue

Vol. 10 No. 1 (2025): Januari-Juni 2025

Section

Articles

License

Copyright (c) 2025 Muhammad Shalahuddin

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang mempublikasikan naskahnya pada Jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:

Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.

  1. Penulis mengakui bahwa JIFA (Jurnal Assyifa' Ilmu Kesehatan)   berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
  2. Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif  dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada JIFA (Jurnal Assyifa' Ilmu Kesehatan) ;