Hubungan Relaksasi Nafas Dalam Dengan Skala Nyeri Pada Saat Pemasangan Infus

Authors

  • Agusri STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Sofia Zahrina STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Abrar STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Itsnatani Salma STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Desna Maulinda STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Mirna Fauziati STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
  • Elvi Maisarah STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

DOI:

https://doi.org/10.54460/jifa.v10i1.169

Keywords:

Kecemasan, Nyeri, Relaksasi Nafas

Abstract

Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak psikologis stres pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan relaksasi nafas dalam dengan skala nyeri pada saat pemasangan infus.Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien yang dilakukan pemasangan infus. Desain penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 67 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 8 responden (4,3%), responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 4 responden (3,8%), responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 3 responden (6,9%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 11 responden (14,8%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 13 responden (13,2%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 28 responden (24%). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara relaksasi nafas dalam dengan skala nyeri di UGD UPTD. Puskesmas Jeunieb Kabupaten Bireuen. Diharapkan responden dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang skala nyeri yang dialami selama pemasangan infus, sehingga mereka lebih siap menghadapi prosedur medis di masa depan.

References

Notoatmodjo, S. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan (Cetakan Ketiga). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prianggono, S., Rahmawati, I., & Triana, N. (2023). Penerapan teknik relaksasi napas dalam untuk menurunkan nyeri akibat pemasangan infus. Journal of Health Sciences Leksia, 1(1), 77–85.

Rosiska, M. (2021). Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Op. Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, 01(2), 51–56. https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/561/262

Sari, R. I., Wiryansyah, O. A., Studi, P., Keperawatan, S., Mitra, S., & Palembang, A. (2023). DALAM TERHADAP NYERI PEMASANGAN IV CATHETER PENDAHULUAN Nyeri dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan oleh adanya yang kedalam tubuh , infus juga merupakan tindakan pada kondisi gawat darurat yang sangat . 15(1), 86–94.

Wayan. (2006). Manajemen keperawatan. 117.

Yellisni, I., & Kalsum, U. (2023). ( Jurnal Inspirasi Kesehatan ) ( Jurnal Inspirasi Kesehatan ). JIKA Jurnal Inspirasi Kesehatan, 1(1), 80–94.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Agusri, Sofia Zahrina, Abrar, Itsnatani Salma, Desna Maulinda, Mirna Fauziati, & Elvi Maisarah. (2025). Hubungan Relaksasi Nafas Dalam Dengan Skala Nyeri Pada Saat Pemasangan Infus . Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe, 10(1), 78–86. https://doi.org/10.54460/jifa.v10i1.169

Most read articles by the same author(s)